Monday, April 25, 2011

Istri yang bijaksana

Ada artikel bagus ni bagi yang sudah berumah tangga.....
Simak Yuuuk.......


Diceritakan bahwa Putri Qara adalah istri saudagar kaya Amenhotep, berasal dari keluarga sederhana, tapi pintar, bijaksana dan berbudi pekerti yang baik. Karena ia berasal dari keluarga yang lebih miskin dibanding dengan suaminya, ia sering diperlakukan dengan tidak selayaknya.

Suatu hari ia dan suaminya pergi ke desa nelayan dan melihat ada seorang nelayan yang miskin dan istrinya. Nelayan tersebut sangat miskin dan bahkan untuk membeli jala yang baru untuk mengganti jalanya yg robek pun ia tidak mampu.

Istri nelayan tersebut adalah orang yang pemboros, malas dan suka berjudi, seluruh penghasilan suaminya digunakannya untuk berfoya-foya.

Melihat kenyataan seperti itu, Putri Qara berkata kepada suaminya, bahwa seharusnya istri nelayan tersebut membantu memperbaiki jala suaminya.

Amenhotep, menentang pendapat istrinya, mereka berdebat, sehingga Amenhotep marah dan kemudian memanggil nelayan miskin tersebut. Amenhotep menukarkan Putri Qara dengan istri nelayan tersebut. Putri Qara sedih karena terhina, suaminya memperlakukan seolah-olah dia adalah barang yang bisa dipertukarkan semaunya. Sang nelayan tertegun dan tidak berani membantah, karena Amenhotep terkenal kejam dan sadis karena kekayaannya. Putri Qara rajin membantu suaminya yang baru dalam bekerja. Karena kepandaian dan kebijaksanaan Putri Qara, lambat laun sang nelayan menjadi kaya.

Suatu ketika ada seorang tua dengan baju compang-camping dan tidak terurus datang ke rumah Putri Qara, pelayan dirumah tersebut mengenalinya sebagai Amenhotep. Amenhotep kemudian melepas terompahnya dan meletakkan di meja kecil di sudut rumah Putri Qara. Oleh pelayan, terompah tersebut diberikan pada Putri Qara dan menceritakan kondisi pemiliknya, sang putri mengenali terompah tersebut dan memerintahkan pelayannya untuk memberikan pada Amenhotep baju baru, terompah baru dan 3 keping uang emas ditambah pesan: aku tidak diwarisi kekayaan tetapi budi pekerti, kebijaksanaan dan kemauan untuk bekerja.

Amenhotep menerima pemberian itu dengan penyesalan akan tindakannya di masa lalu, karena ego-nya dia menukar istrinya yang baik dan bijaksana dengan seorang wanita yang hanya bisa menghamburkan harta suaminya.

Cerita tersebut sederhana, tapi menyentuh karena ternyata begitu besar pengaruh seorang istri untuk suaminya.

Oleh karenanya, hai wanita dampingi dan dukunglah pria dengan bijaksana, dan hai pria perlakukanlah wanita dengan penuh kasih, karena pada setiap pria yang sukses pasti terdapat seorang wanita yang mendukungnya dengan bijaksana.

Wednesday, April 20, 2011

Lagi mikir......................

Manusia memang hanya makhluk lemah tak berdaya...........
Makhluk yang SOMBONG, padahal tak punya kekuatan & kekuasaan
Makhluk yang merasa KUAT padahal lemah tak berdaya
yang merasa PINTAR padahal ilmunya tak setitik debu pun dibanding ilmu yang Allah turunkan di bumi





Yang merasa HEBAT padahal tak ada apa-apanya
Yang merasa KAYA padahal tak secuil pun miliknya melainkan titipan
Yang merasa DIHORMATI,DISANJUNGI, DIPUJA melainkan itu hanyalah topeng yang terlihat bagi pemuja/penyanjungnya
Yang merasa LEBIH...LEBIH dan LEBIH......




Namun di sisi lain ada juga manusia yang merasa kurang....
Merasa kurang BAHAGIA
Merasa Kurang KAYA alias MISKIN (baik harta maupun ilmu)
Merasa LEMAH
Merasa kurang DISAYANG
Merasa kurang PANDAI
Merasa kurang...kurang... dan kurang............





Serba salah ya :(
Ada yang merasa lebih... tapi ada yang merasa kurang.
Memang ga boleh terlalu.. terlalu berlebihan.. berlebihan merasa lebih & berlebihan merasa kurang

Memang semuanya harus proporsional.....

Ehm.. segitu dlu ah, besok disambung.
Have to go home :)

Tuesday, April 19, 2011

Gerakan Tutup Mulut (GTM)

Ini dia kiat mengatasi anak yg GTM (Gerakan Tutup Mulut). Dikutip dari "mamakukokihandal". Kenapa aq men-share nya di blog ku?

1. Biar suatu saat ketika anakku sdh mulai besar & aq mengalaminya, ga ribet nyari2 artikel ini hehe
2. Sharing sama para ortu lain (siapa tau pas lg kejadian), so lbh mudah ngatasinnya

Intinya ya biar manfaat bagi semua... ;)

Oke, ga berlama-lama... begini isi artikelnya (yang dirangkum dr sbh seminar)

APA SIH GTM?

Menurut mbak Alzena Masykouri, MPsi – GTM adalah suatu istilah yang diberikan pada perilaku anak, biasanya berusia di bawah 3 tahun, yang menolak untuk makan. Kenapa kebanyakan berusia di bawah 3 tahun, karena anak-anak usia 3 tahun ke atas biasanya sudah terampil untuk menyampaikan keinginannya secara lisan. Dengan mengutarakan perasaan atau keinginannya secara lisan, tentunya lebih mudah bagi orang lain (baca : orang tua dan pengasuh) untuk memahami keinginannya. Sedangkan, pada anak usia batita (bawah tiga tahun), kemampuan verbal yang masih terbatas menghalanginya untuk dapat menyampaikan keinginannya secara lisan. Akibatnya, mereka memilih untuk menunjukkan perasaan dan keinginannya dengan perilakunya. Tentu kita masih ingat dengan ‘temper tantrum’? Nah, GTM dan ‘temper tantrum’ adalah bentuk perilaku anak untuk menunjukkan keinginannya. GTM biasanya terjadi di masa-masa bayi melakukan pengendalian terhadap apa yang dia inginkan dari orang lain. Berbeda dengan bayi-bayi yang sedang dalam masa eksplorasi dimana semuaaaaaa benda dimasukkan ke mulut.

PEGANG TEGUH PRINSIP INI

Pertama, yang kita harus camkan adalah: Makan bukan hanya merupakan kebutuhan fisik, tapi juga kebutuhan sosial. Belajar makan adalah pembelajaran hidup terstruktur pertama bagi bayi. Jadi landasannya harussss kuat untuk membuat habit makan yang baik. Maksudnya apa sih pembelajaran hidup terstruktur itu?

Dalam proses belajar makan, anak diajarkan untuk selalu makan pada waktu tertentu, dengan posisi duduk (karena itu syarat mulai MP adalah setelah anak bisa duduk menopang kepala dengan tegak), di tempat makan (meja, highchair), membuka mulut, memasukkan makanan, mengunyah, menelan. Kedengarannya mudah, tapi sebetulnya nggak sesimpel itu. Kebiasaan baik saat makan juga perlu diajarkan seperti tertib saat makan, makan nggak boleh sambil disambi nonton TV, bermain dll. Duhhh.. pasti banyak yang udah jleb-jleb-jleb ya? hahah… tenaaang…

Kedua: Beri Contoh. Makan bersama-sama keluarga adalah pembelajaran makan yang sangat baik, karena anak akan mencontoh apa yang orang dewasa lakukan. Bercerita tentang makanan apa yang dimakan pada juga merupakan hal yang baik. Ajarkan bahwa makan adalah kebutuhan, bukan kewajiban. Jadi biarkan anak merasakan dan mengerti konsep “Lapar”, artinya jangan membuat porsi makanan yang fantastis. Lebih baik belikan sedikit tapi kalau kurang ditambah daripada membuat porsi besar tapi anak nggak bisa habiskan yang akibatnya bikin kita stress karena menganggap anak makannya nggak banyak dan bikin anak rewel karena dipaksa makan padahal sudah kenyang. Makan bukan kejar setoran :D

Jadi.. apa dong langkah selanjutnya?

TENANG DAN LOGIS

Gimana bisa tenaaaaang!!!!???????

Tenaaang, jangan esmosi dulu. Terus baca artikel ini. Kita harus memberi pemahaman terus menerus pada anak kita tentang konsep “lapar” itu. Biasanya, untuk anak yang lebih besar terkadang mereka nggak mau makan makanan padat. Tapi kalau lapar mereka akan minta susu yang rasanya lebih enak dan tinggal “glek”. Disinilah diperlukan pembelajaran pada anak (dan konsistensi orang tua) untuk memberi pemahaman pada anak bahwa yang mereka rasakan adalah “lapar” dan harus “makan”. Bukan hanya minum susu. Memang sih pasti bikin emosi jiwa tak terhingga “menyadarkan” anak soal ini. Tapi… sudahkan Mama mengajarkan hal-hal esensial, tahukah Mama bahwa multitasking pada bayi adalah hal yang seharusnya tidak dilakukan? Maksudnya, bayi makan sambil nonton TV, jalan-jalan, bermain, berlari-lari.
Penting untuk mengajarkan pada anak untuk selalu berkonsentrasi pada kegiatan makan yang dia lakukan. Batasi waktu makan tidak lebih dari 30 menit, makan sesuai apa yang ada dan jangan pernah memberikan “suap” berupa makanan lain yang lebih disukai anak. Misal : “Kalo udah habis, nanti Mama kasih cokelat ya”. Susah? tentunyaaa… apalagi kalo yang sudah terlanjur punya kebiasaan makan yang salah. Tapi, konsistensi kita sebagai orangtua /pengasuh yang harus ditega-tegain :D . Yang pengen punya anak kita juga kan, Ma..Pa…?

Lalu, jangan langsung panik kalau anak GTM. GTM terjadi karena 2 sebab utama: Sebab organik dan anorganik.

Sebab Organik merupakan sebab yang berhubungan langsung dnegan organ makan anak, misalnya mulut sariawan, gusi pedih karena mau tumbuh gigi, radang , dll. Sedangkan sebab anorganik meliputi keadaan psikologis anak, suasana hati anak dan pengasuh, suasana lingkungan, dll. Cek dulu, siapa tahu anaknya memang lagi sariawan atau tumbuh gigi lalu sesuaikan jenis makanan yang bisa menyamankan namun memenuhi kecukupan gizi-nya.

Itulah mengapa jurnal makanan menjadi hal yang penting. Nggak perlu mendetail sih, yang penting kita punya sebuah buku yang berisi tentang catatan harian makanan apa yang dimakan, dimasak apa, dan bagaimana reaksinya. Lalu, saat makan usahakan selalu berkomunikasi dan selalu senyum sebelum memulai makan. Jadikan acara makan menjadi

waktu yang menyenangkan bagi anak dan pengasuh. Nggak bisa memungkiri sih, kita kadang (atau seringkali?) nggak sabar menunggu anak membuka mulut untuk makan sementara kita perlu kerja ini-itu. Kalau nggak habis kok buang-buang makanan. Nunggu habis lama. Nggak dihabiskan takut kelaparan … dilemanyaaaa….

dr. Yossi Arioseno mengatakan, janganlah kita terpaku menghitung asupan pada hari itu saja, tapi kita lihat saja asupan kecukupan gizi selama seminggu. Lalu dari segi klinis, dr Yossi mengatakan bahwa jangan menilai anak kurus, kurang gizi, malnutrisi, hanya dari penampakan luarnya saja. Selalu cek paling tidak di KMS atau growth-chart. Kalau terjadi hal yang serius bisa hubungi tenaga profesional seperti dokter anak ataupun ahli gizi.

Dari seminar ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak GTM:

1. Temukan sebabnya.

Apakah karena sebab organik atau anorganik. Kalau sebabnya organik (sariawan, radang tenggorokan) segera atasi dan buatlah makanan-makanan yang tidak mengiritasi sariawan atau radang-nya. Kalau sebabnya anorganik memang lebih susah mengatasinya. Tapi susah bukan berarti nggak bisa lho!

Kalau anak jadi susah makan karena ayahnya pergi, atau ganti pengasuh, berikan pengertian pada anak. Ajak anak ngobrol bahwa kita tahu perasaannya yang sedang sedih, rindu, tapi harus tetap makan supaya tetap sehat. Hiburlah anak, ajak bicara, walau mungkin Mama dan Papa menganggap bayi tidak mengerti apa yang kita bicarakan tapi percaya deh.. mereka paham lho. Dan seperti manusia yang sudah besar, mereka juga ingin dipahami. Kalau memang sudah berkelanjutan masalahnya, bawa ke psikolog untuk dianalisa apa sebetulnya yang membuat anak jadi tidak mau makan sama sekali.

2. Less Is More

Beri makan anak dalam porsi sedikit-sedikit tapi sering lebih membuat Mama-Papa-Pengasuh-Anak tidak stress daripada kekeuh memberikan makan 3 kali sehari dalam porsi “normal” dan tidak habis.

3. Susu bukan pengganti makanan!

Kadang kita tergoda, kalau anak nggak mau makan lalu kita ganti dengan susu. Ingat lho, susu bukan pengganti makanan padat. Susu adalah penyeimbang kebutuhan gizi, jadi tetap ajarkan anak untuk makan jika lapar. Bukan minum susu untuk membuatnya kenyang. Berikan pengertian bahwa kalau lapar, kamu harus makan.

Misalnya nih, anak minta susu padahal belum makan. Kita sebaiknya berkata “Dek, itu namanya lapar. Kalau lapar kita harus makan dulu ya..bukan minum susu. Yuk makan bersama”

Biasakan untuk memberikan susu dengan komposisi gizi yang lengkap setelah anak selesai makan makanan padat sebagai pelengkap dan penyeimbang bukan pengganti makanan padat :-)

4. Waktu makan = Waktu menyenangkan

Mulai dengan SENYUM, ditambah sabar dan tenang. Bercerita tentang makanan seperti: “Dek, ini namanya bayam… bayam itu warnanya hijau dan sehat sekali karena membuat kita kuat…” atau “Dek, ikan ini hidupnya di laut lho..laut itu punya kandungan gizi yang bagus supaya adek tetap sehat dan bisa main sama Mama”

Kedengerannya lebay ya… tapi perrrrrrcaya deh Ma, Pa… kalau kita santai dan tenang, anak pun merasa tenang makan bersama kita. Walau begitu tetap tegakkan aturan bahwa pada saat makan nggak boleh disambi *duh apa ya bahasanya* sambil nonton tv, mewarnai, mengalihkan perhatian, bahkan jalan-jalan. Ingat bahwa membatasi waktu makan juga sama pentingnya dengan aturan makan yang pertama tadi.

5. Berikan pilihan

Ini berlaku untuk anak yang sudah mampu bicara dan mengungkapkan preferensinya. Berikan anak kesempatan untuk memilih apa yang mau ia makan tapi kita tetap sebagi pemegang kontrol, jangan berikan pilihan terbuka. Ini contohnya:

katakan “Adek mau makan sayur bening sama ayam goreng ATAU opor ayam dan buncis rebus?”

jangan katakan “Adek mau makan apa?”

Anak akan memilih makanan yang dia sukai, dan akan cenderung yang itu-itu lagi. Kalau sudah begitu yang ada kita berantem deh sama anak :D

Ini juga melatih anak untuk berani mengemukakan keinginan serta bernegosiasi.

Yang perlu diingat, setiap anak itu unik. Penanganan sebuah masalah pada satu anak mungkin tidak berlaku pada anak lain. Seru dan menantang ya jadi orang tua. Semoga sekelumit artikel ini bisa sedikit melegakan Mama dan Papa kece yang sedang dilanda GTM anak :D no need to worry. Tetap tenang dan logis, badai GTM akan segera berlalu.

Friday, April 15, 2011

Seminar : Komunikasi Pengasuhan Anak

Satu lagi tulisan tentang pengasuhan anak dari mb Suci; yang abis ikutan seminar" Komunikasi Pengasuhan Anak"

Senengnya klo ikutan seminar2 yang penuh manfaat kaya gini.... Searching dimana ya info ttg seminar (lho koq jadi nanya2 hehe)

Oke deh, diresapi ya hasil seminarnya (sharingnya si mb Suci^^)



Ini rangkuman hasil seminar sabtu 26 Feb 2011 di setiabudi building. Pembicara Elly Risman Psi. Semoga bermanfaat buat para ibu... demi masa depan anak Indonesia Mohon maap kalo ada yang kata-kata kurang tepat..hehe

Ucapan ato perkataan ke anak harus diatur.. seperti kata pepatah lidah tak bertulang lebih tajam daripada pedang. Apa yang kita omongin, gmana cara kita ngomong, berpengaruh ke kepribadian dan masa depan anak... so jangan ngomong sembarangan

Kita harus kenali Kebutuhan dan kemauan anak, tiap masa perkembangan anak berbeda. Untuk anak seumuran Barra 2tahun, kebutuhannya adalah main, main dan main. Jadi apapun harus dilakukan sambil main, belajar sambil main, makan sambil main...dll. Untuk diatas 3 tahun pasti kebutuhannya beda lagi. Karena anak juga manusia punya kebutuhan dan kemauan... apalagi yang udah bisa mengutarakan kemauannya.. tanya aja..maunya apa Jangan merasa orang tua paling tau apa yang di butuhkan anak... "nurut aja deh! mama paling tau apa yang terbaik buat kamu" itu yang sering kita jumpai.

Baca bahasa tubuh anak, sebelum kita bicara sama anak.. baca bahasa tubuhnya. Anak yang lagi marah, kesel, sedih gak bisa di ajak bicara dengan benar. Makanya ajak seyum dulu dan ajak senang.. karena kalo hati senang otak bisa menyerap lebih banyak

12 Gaya Bicara yang salah :
Memerintah, Menyalahkan, Meremehkan, Membandingkan, Mencap/Label, Mengancam, Menasehati, Membohongi, Menghibur, Mengeritik, Menyindir, Menganalisa.
Akibat dari gaya bicara yang salah bisa berakibat Anak jadi tidak percaya pada perasaannya sendiri, jadi gak PeDe deh

Dengarkan perasaan anak (Tandai Pesan --> Jangkau Rasa --> Buka Komunikasi --> "Namain" "capek yah.." "kesel yah")
Contoh : Anak pulang sekolah dengan muka di tekuk, banting tas, banting sepatu. pesannya si anak lagi kesel berat, orang marah gak bisa di omelin, tambah bertanduk ntar hehe. jangkau rasa & buka komunikasi :
mama : "Kamu capek ya pulang sekolah?"
anak : "iyaa capek ma... bukan itu aja tadi aku di setrap gak bawa peer"
mama : (jangkau rasa, kalo kita disetrap pasti malu donk) " yaa malu donk kmu"
jangan dimarahin.."tuh kan ..gmana sih kmu kok bisa gak bawa peer sih" itu salah
and sebagainya... jadi posisikan kalo kita di posisi anak.. gali terus perasaannya, jangan coba nasehatin ato nyalahin. biarkan anak merasa, berfikir sendiri dan berusaha tidak mengulangi kesalahannya.

Tentukan : Masalah Siapa?
- Masalah anak ato ortu?
- Dibantu ato dibiarkan
- Hidup adalah pilihan & pilihan
- Anak perlu : Berfikir -> memilih -> mengambil keputusan. Supaya jadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab.

Misalnya : Anak ketinggalan Peer dirumah, itu adalah masalah anak, tidak perlu dibantu dengan mengantarkan buku peernya ke sekolah, biarkan dia menanggung konsekuensinya.. di hukum guru. sebagai ibu siapa sih yang mau anaknya di hukum, harus tega.. itu ngajarin anak untuk bertanggung jawab dengan kesalahannya. (teori gampang yah hihihihi)

Sedari kecil, biarkan anak membuat pilihannya dan bertanggung jawab terhadap pilihannya.
mulai dari hal kecil, makan sehari-hari. bikin list tiap minggu, anak mau makan apa, biarkan dia memilih jadi gak ada alasan dia gak mau makan karena gak suka. tiap anak beda, jadi kalo ada 3 anak ya 3 pilihan menu deh... hehe

Kalo mau pergi...Barra sih masih pasrah dipakein baju apa aja..hihihi... tapi ntar juga ada masanya anak mau pake baju pilihannya. Biarkan dia memilih, kalo ke pesta ternyata dia maunya pake baju belel.. biarkan aja, tahan malu deh emaknya Itu pilihan anak kita, hargai.. semakin besar ntar dia bisa lebih berfikir mana yang pantes buat ke pesta

Gak boleh marah? sapaa bilang... kita juga butuh menumpahkan emosi, kalo enggak ntar cepet stroke Tapi cara marahnya yang di atur... sampaikan perasaan kita.
Mama/Papa .... . (kata perasaan) kalau .... karena .....
contoh :
"Mama marah kalau Barra gak mau makan"
Jadi si anak tau.. oooo mama marah ya kalo aku gak makan.

-sekian-

[Seminar] Pengasuhan dengan Cinta & Logika

Ada tulisan bagus nih tuk para ortu dari mb suci (namanya di multiply: sucirosary).
Sharingnya manfaat banget, apalagii tuk yg pemula (alias ortu pemula seperti diriku hehe).
Semoga manfaat juga bagi yang baca :)


[Seminar] Pengasuhan dengan Cinta & Logika

Kemaren sabtu 19 Maret, seminar parenting sesi ke-2 masih dengan pembicara yang sama bu Elly Risma. Langsung aja dah pada isi seminar... yuuuuk :

Cinta aja tidak cukup untuk mendidik anak, karena jika hanya dengan cinta.. anak jadi manja, bergantung, tidak punya pendirian. Seperti kata kak Seto… Memanjakan anak adalah suatu kejahatan .. itu yang selalu diingatkan suamiku ke aku, kalo aku berdalih.. gak tegaaa, aku kan sayang ama Barra, kasian Barra..bla bla bla…. yang mengatas namakan cinta. Emang yeee… Laki-laki lebih pake logika, kalo aku wanita lebih suka pake perasaan …

Ada 2 macam gaya mendidik atas nama cinta yang salah (jadi kayak soundtrack cinta fitri session lampau yee) :

Gaya Helikopter

  • Seumpama helikopter, cinta ortu itu mutar-muter di sekitar anak, ketika si anak mengirim sinyal SOS butuh bantuan.. ortu langsung mengirim bantuan
  • Alasannya gak tega anak menjalani konsekuensi
  • Akibatnya anak jadi tak mampu menangani masalah sendiri.
  • Contoh : Barra mau ngambil mainan yang sebenarnya dia bisa menjangkau, uuh uuh..maaa maa… Mama gak bisa serta merta ngirim bantuan ngambilin itu mainan, biarin dia berusaha ngambil sendiri
  • Ngaku deh… aku masih suka pake gaya ini hehehe tapi gak seriiiing.. kalo lagi khilaf aja hehehehe *ngeles*

Gaya Sersan Pelatih

  • Seperti seorang pelatih yang bisanya ngatur
  • Semakin keras teriakannya, anak semakin terkontrol
  • Terus menerus diperintah : “Apa mama bilang ??!!”
  • Akibatnya anak gak sempat berfikir, hanya nurutin perintah aja, Proses dia untuk berfikir diambil alih sersan pelatih

Akibat kedua gaya diatas. Sukses di usia DINI – Bermasalah ketika REMAJA

Jadi gaya apa donk yang bener ? jawabannya adalah Gaya pengasuhan CINTA dan LOGIKA

  • berikan kebebasan memilih
  • perkenalkan pilihan dan konsekuensinya
  • tidak menyetujui ketidakpatuhan, tidak mertolerir tingkah laku yang tidak respek
  • membiarkan anak untuk berbuat salah, karana dari kesalahan dia bisa belajar tanggung jawab
  • Harus “Tega” anak menjalani konsekuensi akibat perbuatannya
  • Tidak boleh takut anak menderita karna kegagalan tsb. Betapapun PEDIHNYA Tapi kalo masih kecil harga MURAH. Misal biarin anak gagal buka baju sendiri, jgn di bantu ... harganya masih MURAH paling juga lama banget buka bajunya, jadi gak bisa langsung main. Bayangkan kalo udah dewasa dia terkena narkoba..MAHAL harganya yang harus kita derita.
  • Gak usah takut di cap ortu jelek, gara2 ke”tega”an kita
  • Konsekuensi harus dengan empati dari kita, jadi anak tidak merasa diabaikan, tidak dicintai.
  • Contoh :

Barra ngerebut mainan temennya, dan temennya nangis. Jelas itu perbuatan yang gak baik. Aku gak boleh membiarkan, atau menyuruh temennya main yang lain. Dia harus mengembalikan mainan tsb, barra nangis.. gpp itu ungkapan perasaannya. Aku harus ngasih tau baik-baik itu punya temennya, dan berempati terhadap perasaannya .. Barra sedih ya gak main itu. Dengan itu barra tetap ngerasa mama sayang dia

Bagaimana kalo sebaliknya, mainan Barra di rebut temen. Dia harus mempertahankan haknya, tidak boleh kita mengalihkan dia agar main yang lain aja. Kita ajarin dia cara meminta haknya dengan baik, atau temennya yang kita alihkan main yg lain. Dengan begitu dia tidak merasa di abaikan haknya.

Belajar Tanggung Jawab, anak yang bertanggung jawab akan tumbuh harga diri dan percaya diri sehingga mampu berprestasi dalam hidup, mandiri dan punya sikap tidak mudah terbawa arus pergaulan

  • Hindari menggunakan kata tanggung jawab. Contoh : Anak pilek tapi kekeuh pengen makan es krim, jangan bilang “tanggung jawab sendiri yah kalo pileknya gak sembuh-sembuh!”
  • Semakin banyak disebut, semakin tidak dilakukan anak
  • Tanggung jawab TIDAK DIAJARKAN, tapi dicontohkan dan dibuktikan. Contoh : Mama mau Barra naruh sepatu selesai dipake di tempat sepatu, eh tapi mama ndiri suka lupa naruh sepatunya hehehehe, maap deh bakal mama berusaha berubah
  • Letakkan tanggung jawab untuk berfikir dan ambil keputusan sejak dini, mulai hal yang kecil. Bagaimana menurutmu? Apa yang mau kamu pakai untuk pergi? dll....
  • Beri pilihan
  • Kesalahan anak adalah kesempatan untuk mengajarkan tanggung jawab
  • Kapan ikut campur, kapan membiarkan
  • Kurangi kontrol, nanti balik ngontrol

Tips mengasuh dengan cinta & logika :

  • buat batasan yang jelas
  • “Thingking words” bukan “Fighting word”
  • Biarkan salah, selama tidak bahaya
  • Tekankan kekuatan yang dia miliki. Kamu bisa nak... kamu mampu
  • Hindari : Mengerikit & melindungi
  • Maafkan
  • Jangan Marah
  • Bermusyawarah dengan mereka
  • Tutup aib anak... jangan suka mengumbar kejelekan anak di status heheh (eh kalo anak susah makan aib gak seh )
  • Salah dikoreksi tapi jangan rusak harga diri anak
  • Berhasil dihargai, kasih pujian
Jadi kesimpulannya adalah Harus Tega, Thinking word (selalu beri pilihan, sekecil apapun itu), anak merasa di Cintai (karena jalan pikiran anak tuh pendek, aku pas kecil juga gitu hehehe.. kalo dikit aja dimarahin mama ato papa, pasti mikirnya..mama gak sayang nih, mama lebih sayang kakak dll), Anak merasa Mampu (terus ditekannya..kamu bisa kok sendiri, jangan dikit2 dibantu,... kayak kemaren malem aku coba terapin hehehe, biasanya barra mau buka tutup botol sodorin botol ke mama biar dibukain, skr aku nyuruh barra nyoba ndiri dulu.. sambil senyum bilang Barra bisa kok, coba tarik pela-pelan.. dan dia berhasil yeeaaay! good job )

Anak kadang bagai “iblis” sering sengaja menyulut marah kita, sampe keluar tanduk ... emang kan di agama juga di bilang kalo anak adalah ujian

contoh kecil : dikasih tau “kalo lari ntar jatuh ntar luka sakit” anak jawabnya “aku mo jatuh kok, aku mau luka, aku mau sakit...” bla bla bla mmm.... ya kita sebagai orang tua yang harus banyak sabar dan memutar otak gmana caranya menerapkan tadi itu..pengasuhan pake cinta dan logika hehehe.. Pe eR banget yaa..

Truss.. tips lagi nih dari bu elly, katanya anak laki2 (ya mungkin yang masih kecil yee, kalo udah gede agak susah hehe) harus sering-sering di peluk dan dibelai ama ibu (yeeeaaaayy... i did it! ) supaya tidak mencari pelukan laki-laki ....iiiiiiiiiiiiiiiiihh amit-amit Naudzubillah himindzalik

Semoga bermanfaat ya maaak, yang udah kejadiaan ya sudah... mumpung anak kita masih kecil nih, ga ada kata terlambat memperbaiki kesalahan... aku juga banyak melakukan salah ayok sama-sama kita belajar ..mendidik anak itu tidak mudah, apalagi tantangan jaman sekarang sangat sulit ... dulu jaman kita kecil belom ada PS, iPad, BB, acara TV juga masih si Unyil ama komo hehehe ... sekarang wiiih jangan ditanya, dan itu berefek sangat bahaya kalo diberikan ke anak tanpa alasan dan tanpa batasan.

Bu Elly emang sangat menyarankan anak dididik ama ibu bukan pembantu setidaknya sampe anak umur 3 tahun ... huu huu menohok nih! deep in my heart ..ciieee .. aku tau itu benar sekali seharusnya barra tidak aku tinggal bekerja, karena kodrat wanita emang di rumah ngurus anak Tapi itu pilihan masing-masing yah, setiap pilihan punya konsekuensi... ah sudahlah, aku pribadi masih sulit untuk memutuskan hal tsb huu huuu jadi curhat

-selesai-

Monday, April 4, 2011

Jual Flash Card Murah meriah ^^

Udah pada tau kan fungsi Flash card?apa? Belum? Silakan baca di postingan sebelumnya ya hehehe :)

Alhamdulillah di genapnya usia ashfa (6 Bulan) beberapa hari lalu. Bunda (alias diriku) dan ayahnya tentunya udah nyiapin kado buat ashfa. Tiap bulan bunda pengen ngasi sesuatu yang istimewa di genapnya usia ashfa :)........ Setiap hari juga istimewa, namun ini "lebih".
Dimulainya sih sejak bulan lalu, genap usia 5 bulan; ashfa dapat tempat mandi (bath tub) munchkin yg bebek. Klo mulutnya di pencet, bunyinya: kwek kwek kwek. Klo mandi badannya jd ga sakit krn bath tubnya lembut ^^.
Nah di 6 bulan ini; MPASI gasol organik (10 kotak;aneka rasa) & Flash card ^^.
Uhm mengenai MPASI, kata temenku si teh dini tea: "itu sih bukan kado tp itu mah kawajiban"
Hahaha iya teh; satuju... Cuma bundanya aja yg pengen membuat semua hal jadi istimewa ;)


Alhamdulillah, Allah memberi kelebihan rizki yang insyaAllah sangat bermanfaat & dimanfaatkan untuk hal yang bermanfaat :)






Nah untuk Flash cardnya; bunda juga bantuin si percetakan jualin, plus bantuin para ortu lain biar bisa beli flash card yang murah meriah..... Bunda (duh keterusan nyebut diri pake bunda...) ehem... jadi aq sebagai orang tua(baca: ibu yang bijaksana) menginginkan anak Indonesia tumbuh cerdas ceria \(^_^)/
Semoga bermanfaat ya...............

Ni dia produknya, cekidot ya




























Ada diskon yang beli lebih dari 2.
Oke deh, namanya juga berbagi.... Bagi ilmu, bagi rezeki, bagi wawasan, bagi info, bagi diskon.
It's social, not capitalism... Klo kapitalis kan ga da rumus bagi-bagi; adanya tambah & perkalian :p

Peace ah :)
Have a Nice day

Flash card

Flash card adalah kartu permainan yang dilakukan dengan cara menunjukkan gambar secara cepat untuk memicu otak bayi anda agar dapat merima informasi yang ada di hadapan mereka, dan sangat efektif untuk membantu bayi anda belajar membaca, mengenal angka, mengenal huruf di usia sedini mungkin.

Manfaat dari metode Baby Flashcards antara lain adalah :

* Bayi anda akan dapat membaca pada usia sedini mungkin,
* Mengembangkan daya ingat otak kanan,
* Melatih kemampuan konsentrasi dari bayi,
* Memperbanyak perbendaharaan kata dari bayi.

Perkembangan otak bayi mencapai kondisi optimal adalah pada usia 0 sampai 2 tahun. Karena itu, orangtua harus memperhatikan masa “emas” perkembangan bayi itu.

Anda pasti pernah mendengar “kita hanya menggunakan 3% dari kemampuan otak kita” Mengapa? Jawabannya adalah, karena sebagian besar kemampuan otak kita, terkunci dalam pikiran alam bawah sadar.

Dengan peningkatan fungsi otak kanan, maka mempunyai fungsi luar biasa seperti :

* Photographic memory
* Speed reading, listening
* Automatic mental processing
* Mass-memory
* Multiple language acquisition
* Computer-like math calculation
* Creativity in movement, music + art
* Intuitive insight

Begitu luar biasanya fungsi dari otak kanan kita, sementara hampir seluruh kehidupan kita, baik mulai dari sekolah sampai dengan kegiatan sosial sehari-hari hanya menekankan pada kemampuan otak kiri. Sistem pendidikan dan masyarakat juga saat ini hanya menfokuskan pada kemampuan otak kiri saja. Perkembangan otak kanan seakan-akan ditinggalkan begitu saja sejak anak masuk ke Sekolah Dasar.

Dalam hal ini bukan berarti kegunaan otak kiri tidak penting, otak kiri sangatlah penting, tetapi perkembangan otak kanan jangan sampai diabaikan, artinya kita perlu menyeimbangkan kemampuan kedua belah otak, supaya kecerdasan anak berkembang dengan maksimal, dan otak kanan dari si anak juga ikut dikembangkan sebelum anak anda terjun ke dunia otak kiri di sebagian besar hidupnya nanti.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan otak kanan, antara lain dengan image training, visualisasi, termasuk juga dengan permainan baby Flash card dan Dot card ini.

Metode baby Flash card sudah sangat terkenal di negara-negara maju dan terbukti sangat efektif untuk mengajarkan bayi membaca di usia yang sedini mungkin.

Jadi, mari kita berikan stimulasi-stimulasi kepada anak, sehingga perkembangan otaknya, baik kiri maupun kanan bisa tumbuh dengan seimbang.

Sumber: Bloq Sijanggut

Friday, April 1, 2011

Stimulasi Otak Anak

Stimulasi Otak

Ternyata berbicara dengan janin dapat menstimulasi otak sejak dini. Rangsangan dipercaya dapat memengaruhi pertumbuhan sinaps (proses sinaptogenesis), yang membutuhkan banyak sialic acid untuk membentuk gangliosida yang penting untuk kecepatan proses pembelajaran dan memori.

Sentuhan halus pada perut iIbu disertai bicara, bernyanyi atau membaca do'a kepada janin didalamnya. Bisa juga memperdengarkan lagu klasik melalui earphone, namun penting diingat bahwa si Ibu juga harus menyukai lagu klasik, sebab suasana hati Ibu memengaruhin janin. Stimulasi sebaiknya dilakukan setiap hari, setiap saat Ibu bisa berinteraksi dengan janin, saat mandi, memasak, atau berbaring santai.

Setelah kelahiran, tentunya cara stimulasinya berbeda. Berikut adalah cara menstimulasi bayi sesuai perkembangan usianya.

0-3 bulan

Memberikan rasa aman dan nyaman adalah sangat penting bagi Ibu dan bayi. Berikan senyuman sambil menatap mata bayi, memeluk, menggendong, membunyikan suara atau musik, dirangsang untuk meraih mainan, menggulingkan ke kanan/kiri, tengkurap-telentang.

3-6 bulan

Memperlihatkan wajah bayi di cermin, bermain 'cilukba', bernyanyi, dirangsang untuk tengkurap-telentang, duduk.

6-9 bulan

Panggil namanya, bersalaman, bertepuk tangan, bacakan dongeng, bernyanyi atau bermain musik bersama, rangsang untuk duduk, berlatih berdiri dengan berpegangan.

9-12 bulan

Menyebut nama orang tua, kakak, latih berdiri, jalan sambil berpegangan, minum dari gelas, masukkan mainan ke dalam wadah, berikan mainan sederhana berbentuk binatang.

12-18 bulan

Susun balok kubus, bermain puzzle sederhana, latihlah untuk berjalan tanpa berpegangan, lepas celana, tendang bola, mengerti apa yang diperintahkan (apa ini, pegang ini, mana buku, ambil ini), bacakan dongeng yang lebih panjang.

18-24 bulan

Perkenalkan benda-benda disekitar rumah, tunjuk, sebutkan dan tanyakan bagian-bagian tubuh, pakai baju-celana, cuci-tangan, menggambar atau mewarnai, latihan berlari, lempar bola, lompat, ajak bicara tentang kesehariannya tentang makan, minum dan mandi.

2-3 tahun

Tambahkan pengetahuan dengan mengenalkan warna, pengenalan kata sifat (besar-kecil, panas-dingin, tinggi-rendah), hitung benda, sikat gigi, latihan berdiri di satu kaki, buang air kecil/besar di toilet, untuk menambah perbendaharaan katanya bacakan cerita yang agak panjang.

Setelah 3 tahun

Belajar menulis serta memegang pensil yang baik, mengenal huruf dan angka, kemandirian (bisa ditinggal di sekolah), berbagi dengan teman.

Rangsangan harus dilakukan dengan suasana bermain yang menyenangkan disertai kasih sayang secara terus menerus dan berbagai macam variasi. Hal itu akan merangsang pembentukan cabang-cabang sel otak, melipatgandakan jumlah hubungan antarsel otak sehingga membentuk sirkuit otak yang lebih kompleks.

Dikutip dari anmum.com

Feeds

*** Hoping the best in my Life.. & Trying To Do the best with Allah Bless... ***

~~ SELAMAT DATANG DI BLOG YANG SEDERHANA INI, SEMOGA BERMANFAAT DAN DAPAT DIJADIKAN SEBAGAI MEDIA BERSILATURAHIM ~~